IHSG Outlook
Koreksi tipis pada indeks Dow Jones Industrial (DJI) jarang
menghalangi sentimen bullish pada IHSG. Akan tetapi,
karena koreksi tersebut terjadi ketika harapan yang besar
dari pelaku pasar Asia akan solusi dari krisis hutang
Amerika,
koreksi tersebut jelas membuat pelaku pasar di
kawasan Asia menjadi kecewa. IHSG hari ini diperkirakan
bakal bergerak bervariasi pada kisaran 4160-4250
. Jika
dilihat dari posisi penutupan kemarin, terlihat cukup
banyak saham-saham yang masih memiliki potensi
kenaikan yang cukup, seperti pada BBRI, GGRM, ASII,
INDF, UNTR, ICBP. Akan tetapi, perlu diperhatikan juga
bahwa jika trend naik IHSG berakhir, maka bisa jadi trend
naik pada saham-saham tersebut juga akan berakhir.
Global Outlook
Bursa regional kini berada di area negatif menyusul sikap
pasar yang mencemaskan mengenai perlambatan ekonomi
AS. Hal ini dikarenakan sejak Jumat lalu dan semalam
rilisan data AS yang di bawah prediksi.
Selain itu, pasar juga dikhawatirkan mengenai
perkembangan Washington, dimana DPR AS setujui RUU
kenaikan plafon utang dan penghematan belanja AS
dengan 269 suara setuju dan 161 menentang, pada Selasa
pagi waktu Asia. RUU ini akan menuju voting di Senat AS
yang direncanakan pada Selasa pagi waktu AS (Selasa
malam waktu Asia) dimana diekspektasi akan
mendapatkan persetujuan dan kemudian dikirimkan ke
Presiden AS Barack Obama untuk ditandatangani dan
menghindarkan AS dari default.
Selain keputusan final mengenai plafon utang AS. Pasar
juga terfokus pasar Jepang, dimana ada ekspektasi akan
melakukan intervensi di pasar mata uang. Intervensi yang
dilakukan Jepang ini menilai penguatan yen belakang ini
bisa membebani kinerja sektor ekspor.
Serangkaian earnings baik dari Jepang, Hong Kong dan
Singapura yang terjadwal hari ini, diharapkan mampu
meredam kejatuhan indeks. Rapat regular Bank Sentral
Australia (RBA) kali ini, diperkirakan akan
mempertahankan suku bunga 4,75%.
Koreksi tipis pada indeks Dow Jones Industrial (DJI) jarang
menghalangi sentimen bullish pada IHSG. Akan tetapi,
karena koreksi tersebut terjadi ketika harapan yang besar
dari pelaku pasar Asia akan solusi dari krisis hutang
Amerika,
koreksi tersebut jelas membuat pelaku pasar di
kawasan Asia menjadi kecewa. IHSG hari ini diperkirakan
bakal bergerak bervariasi pada kisaran 4160-4250
. Jika
dilihat dari posisi penutupan kemarin, terlihat cukup
banyak saham-saham yang masih memiliki potensi
kenaikan yang cukup, seperti pada BBRI, GGRM, ASII,
INDF, UNTR, ICBP. Akan tetapi, perlu diperhatikan juga
bahwa jika trend naik IHSG berakhir, maka bisa jadi trend
naik pada saham-saham tersebut juga akan berakhir.
Global Outlook
Bursa regional kini berada di area negatif menyusul sikap
pasar yang mencemaskan mengenai perlambatan ekonomi
AS. Hal ini dikarenakan sejak Jumat lalu dan semalam
rilisan data AS yang di bawah prediksi.
Selain itu, pasar juga dikhawatirkan mengenai
perkembangan Washington, dimana DPR AS setujui RUU
kenaikan plafon utang dan penghematan belanja AS
dengan 269 suara setuju dan 161 menentang, pada Selasa
pagi waktu Asia. RUU ini akan menuju voting di Senat AS
yang direncanakan pada Selasa pagi waktu AS (Selasa
malam waktu Asia) dimana diekspektasi akan
mendapatkan persetujuan dan kemudian dikirimkan ke
Presiden AS Barack Obama untuk ditandatangani dan
menghindarkan AS dari default.
Selain keputusan final mengenai plafon utang AS. Pasar
juga terfokus pasar Jepang, dimana ada ekspektasi akan
melakukan intervensi di pasar mata uang. Intervensi yang
dilakukan Jepang ini menilai penguatan yen belakang ini
bisa membebani kinerja sektor ekspor.
Serangkaian earnings baik dari Jepang, Hong Kong dan
Singapura yang terjadwal hari ini, diharapkan mampu
meredam kejatuhan indeks. Rapat regular Bank Sentral
Australia (RBA) kali ini, diperkirakan akan
mempertahankan suku bunga 4,75%.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar