Selamat siang…
Indeks dari Bursa di regional Asia, hingga siang hari ini rata-rata telah mengalami kenaikan diatas 2 persen. Kenaikan ini sebagai imbas dari kenaikan yang terjadi pada indeks Dow Jones Industrial (DJI) pada hari Jumat yang naik 1,69 persen.
Akan tetapi, respon dari IHSG ternyata berlangsung dengan lambat. Hingga siang hari ini, IHSG hanya ditutup naik 0,59 persen, dengan level tertinggi yang sempat dicapai di 4146. Pengujian atas resisten di 4150 yang diharapkan terjadi, belum juga dilakukan. Resisten di 4150 malah sama sekali belum disentuh.
Lemahnya aliran dana asing, sepertinya adalah penyebab dari lambannya pergerakan IHSG ini. Hingga akhir dari sesi pertama, pemodal asing hanya mencatatkan posisi net buy di pasar reguler sekitar Rp 78 miliar. Dengan posisi net buy asing yang sulit melewati angka Rp 200 miliar hingga nanti sore, sentimen pasar memang terlihat masih lemah.
Satu hal yang membuat kami sedikit lega adalah terhentinya tekanan jual pemodal asing pada saham GGRM dan UNTR. Tekanan jual pada saham UNTR memang sudah terlihat mulai terhenti pada perdagangan hari Jumat.
Tekanan jual GGRM baru terlihat terhenti pada perdagagnan hari ini. Hingga siang hari ini, kedua saham ini terlihat diperdagangkan diatas resisten level sehingga membuka potensi kenaikan lanjutan.
GGRM memiliki resisten di level 51150, yang jika ditembus, saham ini memiliki potensi kenaikan hingga 53800 – 56500. UNTR memiliki resisten di gap 21400-21650 yang jika ditembus, saham ini setidaknya memiliki potensi kenaikan hingga 22400-25000.Resisten di 4150 adalah resisten penting bagi IHSG.
Penembusan atas resisten ini, akan membuka potensi kenaikan IHSG untuk menguji rekor IHSG di 4232, atau bahkan hingga kisaran 4350 – 4400. Sepertinya, kita masih menunggu sentimen positif lanjutan dari bursa regional, agar resisten tersebut bisa ditembus.
Wish All of You, Luck & Success.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar