ATAS KETIDAKPASTIAN PENYELESAIAN KRISIS EROPA DAN AMERIKA SERIKAT.
INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN (IHSG) DITUTUP TURUN -0,1%,
SEMENTARA HSBC BOND INDEKS DITUTUP NAIK 0,2%
SETELAH DEPARTEMEN KEUANGAN RI MENGUMUMKAN
PEMBATALAN LELANG YANG TERSISA DI TAHUN INI.
IHSG 4,348.8 (0.1)
HSBC Indeks 721.6 0.2
JPM Indeks 202.5 0.2
USD / IDR 9,628.0 0.1
Harga Emas ( USD/OZ ) 1,749.9 1.0
Harga Minyak ( USD/bbl.) 88.0 1.5
Investor masih cemas terhadap penyelesaian krisis utang Eropa dan juga
fiscal cliff Amerika Serikat. Dari pertemuan para menteri keuangan Eropa
dan IMF, belum terjadi kesepakatan dan Yunani masih harus bersabar.
Keputusan mengenai bailout harus ditunda sampai minggu ini. Sementara
dari Amerika Serikat terdapat harapan dalam pembicaraan anggaran Amerika
Serikat, parlemen akan mencari solusi untuk menghindari fiscal cliff.
Upah Minimum DKI Jakarta telah resmi disetujui oleh Gubernur Jakarta, naik
lebih dari 40% menjadi Rp 2,2 juta/bulan. Merespon keputusan tersebut,
sektor konsumer melaju kencang, terutama GGRM, UNVR, ICBP dan RALS.
Diharapkan dengan meningkatnya pendapatan daya beli konsumen akan
menambah.
Pada perdagangan minggu lalu, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup
turun tipis -0,1% ke level 4348,8. Volume perdagangan harian mencapai
Rp 3,398 miliar per hari atau naik 15,8% dari minggu sebelumnya. Sektor
dengan kinerja terbaik diraih oleh sektor konsumer dan perbankan yang
minggu lalu masing-masing naik 3,7% dan 1,5%.
Sedangkan sektor yang terpuruk adalah sektor Industri dasar dan Agribisnis yang masing-masing turun
-2,8% dan -2,3%.
Sementara itu, dari 70 saham berkapitalisasi terbesar, saham yang mengalami kinerja terbaik adalah
saham GGRM (+11,9%) dan
SCMA (+8,3%).
Sedangkan saham-saham yang mencatatkan kinerja terburuk adalah
SMCB (-8,5%),
BUMI (-6,4%) dan
INCO (-6%).
Departemen Keuangan RI menyelenggarakan pertukaran obligasi pada
19 November 2012. Obligasi Negara dengan jatuh tempo pada 2013-2017
ditukar dengan FR64 (2028). Penawaran yang masuk sebesar Rp 1,6 triliun,
sementara yang dimenangkan sebesar Rp 738 miliar.
Di akhir minggu, pengumuman pembatalan lelang yang tersisa sampai akhir tahun memicu aksi
beli investor lokal dan asing. Meskipun demikian, beberapa investor lokal
melakukan profit taking atas kenaikan harga obligasi tersebut.
Indeks obligasi (HSBC Index) ditutup naik di level 721,6 atau naik 0,2% dari
penutupan minggu lalu.
Dari obligasi seri benchmark, tercatat bahwa imbal
hasil seri FR61 (jatuh tempo 2022) turun 3bps dan seri FR59 (jatuh tempo
2027) juga turun 1bps.
Data terakhir dari Debt Management Office (DMO),
tercatat kepemilikan asing atas obligasi pemerintah naik menjadi
Rp 264,4 triliun dari Rp 261,4 triliun pada akhir minggu sebelumnya.
Sementara kepemilikan obligasi pemerintah oleh bank naik menjadi
Rp 304,8 triliun vs Rp 301,6 triliun pada periode yang sama.
Pada minggu ini, perhatian pasar masih terus tertuju kepada perkembangan
isu fiscal cliff di Amerika Serikat dan juga perkembangan penyelesaian krisis
utang di Eropa.
Wish All of You, Luck & Success.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar