Tekanan jual mereda…
Selamat siang...
Indeks Dow Jones Industrial (DJI) semalam masih terus mengalami kenaikan. Meski kenaikannya hanya tipis, 0,4 persen, tapi kenaikan yang sudah terjadi dua hari terakhir ini, telah membuat tekanan jual pemodal asing terlihat sangat berkurang. Hingga akhir perdagangan sesi pertama ini, posisi pemodal asing di pasar reguler sudah berada dalam posisi net buy tipis, Rp 27,87 miliar. Posisi net buy di pasar reguler ini adalah yang pertama, setelah dalam 3 hari terakhir pemodal asing telah melakukan posisi jual lebih dari Rp 900 miliar.
Meskipun demikian, kondisi bursa regional yang kurang kondusif, membuat kenaikan IHSG masih agak tertahan. Hingga penutupan sesi pertama, IHSG hanya sempat mencetak titik tertinggi di level 5113,139. Ini berarti IHSG masih belum mencetak rekor baru. Di akhir sesi pertama ini, IHSG ditutup pada level 5.105,124, naik 15,244 poin (+0,33 persen) dan masih berada dibawah rekor IHSG di 5115 yang dicetak pada bulan April kemarin.
Tekanan jual pada saham-saham pertambangan batubara, telah membawa saham-saham tersebut kepada support kuatnya. Pergerakan harga ITMG hari ini sudah sempat menghampiri support di 30500, UNTR di 16600, dan ADRO di 1050. Telah tercapainya support level ini, membuat pemodal bisa melakukan posisi buy back atas posisi jual yang sudah dilakukan. Meskipun demikian, posisi beli terlihat masih beresiko mengingat belum terlihat adanya signal positif, baik pada pergerakan harga saham, maupun dari pergerakan IHSG dan bursa regional.
Pada sesi kedua, IHSG diperkirakan masih akan bergerak bervariasi pada kisaran 5075 – 5125. Posisi-posisi spekulatif sepertinya masih bisa dilakukan pada saham properti (BSDE, ASRI) dan konstruksi (WSKT, ADHI). Pada saham-saham big caps, Kami hanya tertarik pada saham TLKM, INTP dan SMGR
Wish All of You, Luck & Success.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar